Latihan Resensi Buku Cerita Rakyat Roro Jonggrang
Resensi berikut merupakan bagian dari latihan menganalisis dan mengevaluasi cerita rakyat seperti "Roro Jonggrang" untuk siswa.
Resensi Buku: Cerita Rakyat "Roro Jonggrang"
Judul Buku: Roro Jonggrang
Pengarang: Tidak Diketahui (Cerita Rakyat Jawa Tengah)
Penerbit: [Nama Penerbit]
Tahun Terbit: [Tahun Terbit]
Jumlah Halaman: [Jumlah Halaman]
Bacaan lain : Resensi Buku Cerita Rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara
Sinopsis:
Cerita rakyat "Roro Jonggrang" berasal dari Jawa Tengah dan menceritakan kisah legenda seputar candi Prambanan. Kisah ini bermula dari dua kerajaan yang bertikai, yaitu Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso dan Kerajaan Baka yang dipimpin oleh Raja Baka. Dalam pertempuran antara kedua kerajaan tersebut, Raja Baka terbunuh dan Bandung Bondowoso berhasil menaklukkan Kerajaan Baka.
Roro Jonggrang, putri Raja Baka, ingin membalas kematian ayahnya. Ketika Bandung Bondowoso melihat kecantikan Roro Jonggrang, ia jatuh cinta dan ingin menikahinya. Namun, Roro Jonggrang menyadari niat Bandung Bondowoso dan memberikan syarat yang tampaknya mustahil dipenuhi: Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam satu malam.
Dengan bantuan kekuatan gaib, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tugas tersebut. Roro Jonggrang yang panik, meminta bantuan warga desa untuk menyalakan api dan menumbuk padi, sehingga ayam jantan berkokok lebih awal. Mengira hari telah pagi, roh-roh gaib berhenti bekerja dan candi yang dibangun pun hanya berjumlah 999. Merasa ditipu, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca untuk melengkapi candi yang keseribu.
Analisis dan Evaluasi:
Tema dan Pesan Moral:
- Tema utama dari cerita "Roro Jonggrang" adalah tentang cinta, kebijaksanaan, dan tipu daya. Pesan moral yang dapat diambil adalah bahwa ketulusan hati dan kecerdikan bisa membantu seseorang menghadapi situasi sulit. Namun, kisah ini juga mengajarkan tentang konsekuensi dari tipu daya dan dendam.
Karakterisasi:
- Roro Jonggrang: Digambarkan sebagai putri yang cerdik dan bertekad kuat, namun juga menunjukkan sisi kebencian dan keinginan untuk membalas dendam atas kematian ayahnya.
- Bandung Bondowoso: Seorang pemimpin yang perkasa dan memiliki kekuatan gaib, namun mudah terpengaruh oleh kecantikan dan keinginan pribadinya.
Alur Cerita:
- Alur cerita "Roro Jonggrang" mengikuti struktur naratif tradisional dengan adanya pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Cerita ini mudah diikuti dan penuh dengan kejutan yang menjaga minat pembaca.
Latar dan Setting:
- Latar cerita ini berlangsung di kerajaan-kerajaan Jawa pada zaman kuno, dengan fokus pada lokasi candi Prambanan yang penuh dengan keindahan dan misteri. Setting yang kuat membantu menghidupkan legenda ini dalam imajinasi pembaca.
Gaya Bahasa:
- Gaya bahasa dalam cerita rakyat ini sederhana dan mudah dipahami, namun tetap kaya akan makna dan nilai budaya. Penggunaan dialog dan deskripsi singkat membantu mempercepat alur cerita.
Kepentingan Budaya:
- Cerita "Roro Jonggrang" memiliki nilai budaya yang tinggi, memperkenalkan pembaca pada mitos dan legenda dari Jawa Tengah. Cerita ini juga menggambarkan kepercayaan dan nilai-nilai tradisional yang dianut masyarakat pada masa lalu.
Kesimpulan:
Cerita rakyat "Roro Jonggrang" adalah kisah yang penuh dengan pesan moral dan nilai-nilai budaya. Dengan alur cerita yang menarik dan karakterisasi yang kuat, kisah ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Membaca dan menganalisis cerita ini dapat memberikan wawasan berharga tentang budaya dan tradisi Jawa kepada siswa kelas 8.
Melalui latihan menganalisis dan mengevaluasi cerita seperti "Roro Jonggrang", siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman lebih dalam tentang sastra dan budaya Indonesia.