ilustrasi candi prambanan

Resensi Buku Cerita Rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara

Buku cerita rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara adalah sebuah buku yang mengisahkan legenda asal mula candi Prambanan di Jawa Tengah. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca remaja. Ilustrasi yang disertakan dalam buku ini juga menarik dan sesuai dengan cerita.

Buku ini memiliki pesan moral yang dapat diambil dari kisah Roro Jonggrang, yaitu pentingnya kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab. Buku ini juga mengajak pembaca untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa, khususnya candi Prambanan yang merupakan salah satu situs bersejarah di Indonesia. Buku ini cocok untuk dibaca oleh para pecinta cerita rakyat dan legenda, serta bagi mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Ringkasan

Kisah cinta antara Bandung Bondowoso, seorang pangeran yang memiliki kekuatan gaib, dan Roro Jonggrang, seorang putri yang cantik jelita. Namun, Roro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bondowoso karena ia adalah musuh dari ayahnya, Prabu Baka, yang tewas dalam perang. Roro Jonggrang pun mencoba menolak lamaran Bandung Bondowoso dengan cara memberikan syarat yang mustahil, yaitu membangun seribu candi dalam waktu semalam.

Dengan bantuan makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir berhasil memenuhi syarat tersebut, tetapi Roro Jonggrang berhasil menggagalkan rencananya dengan cara membangunkan para petani dan membuat mereka menyalakan api. Hal ini membuat Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca Durga, yang menjadi candi terakhir dari seribu candi yang ia bangun.

Unsur, Tema, Tokoh, Latar dan Alur Cerita

Unsur dan tema buku cerita rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara adalah sebagai berikut:

  • Tema: Pengkhianatan. Cerita ini mengisahkan bagaimana Roro Jonggrang mengkhianati Bandung Bondowoso dengan cara menggagalkan usahanya membangun seribu candi dalam semalam.
  • Tokoh dan perwatakan:
    • Roro Jonggrang: Putri cantik dari Kerajaan Prambanan yang tidak mau menikah dengan Bandung Bondowoso karena ia adalah musuh dari ayahnya, Prabu Baka. Ia cerdik, berani, dan setia pada prinsip moralnya.
    • Bandung Bondowoso: Pangeran dari Kerajaan Pengging yang memiliki kekuatan gaib dan jatuh cinta pada Roro Jonggrang. Ia gigih, percaya diri, dan berbakat dalam ilmu sihir.
  • Latar: Cerita ini memiliki latar lokasi di dua kerajaan yang terdapat di Jawa Tengah, yaitu Prambanan dan Pengging. Latar waktu cerita ini tidak diketahui secara pasti, tetapi diduga berkisar pada abad ke-9 Masehi, ketika Candi Prambanan dibangun.
  • Alur: Cerita ini memiliki alur maju, yaitu urutan peristiwa yang disusun sesuai dengan kronologi waktu terjadinya. Alur cerita ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
    • Eksposisi: Diperkenalkan tokoh-tokoh utama dan latar belakang cerita, yaitu perang antara Prambanan dan Pengging, kematian Prabu Baka, dan lamaran Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang.
    • Komplikasi: Roro Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso dengan memberikan syarat yang mustahil, yaitu membangun seribu candi dalam semalam. Bandung Bondowoso menerima tantangan tersebut dan meminta bantuan makhluk halus untuk membantunya.
    • Klimaks: Bandung Bondowoso hampir berhasil memenuhi syarat Roro Jonggrang, tetapi Roro Jonggrang berhasil menggagalkan rencananya dengan cara membangunkan para petani dan membuat mereka menyalakan api. Hal ini membuat Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca Durga, yang menjadi candi terakhir dari seribu candi yang ia bangun.
    • Resolusi: Cerita berakhir dengan kutukan Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang, yang membuatnya menjadi arca Durga di Candi Prambanan. Candi Prambanan pun menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang tragis antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.

Pesan moral

Cerita ini memiliki beberapa pesan moral yang dapat diambil, yaitu:

  • Pentingnya kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab. Roro Jonggrang seharusnya tidak mengkhianati Bandung Bondowoso dengan cara yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Ia seharusnya menghormati perasaan Bandung Bondowoso yang telah berusaha keras untuk memenuhi syaratnya. Akibat dari pengkhianatannya, ia harus menerima kutukan yang mengubahnya menjadi arca.
  • Pentingnya menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa. Cerita ini mengajak pembaca untuk mengenal dan menghormati sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya Candi Prambanan yang merupakan salah satu situs bersejarah di Indonesia. Candi Prambanan merupakan bukti dari kekayaan dan keindahan seni bangunan kuno Indonesia, yang harus dijaga dan dilestarikan.

Kelebihan dan kekurangan

Secara umum kelebihan dan kekurangan buku cerita rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

  • Buku ini menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca remaja.
  • Buku ini menyajikan ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan cerita.
  • Buku ini mengandung nilai-nilai moral yang berhubungan dengan kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab, keberanian, dan pelestarian budaya.
  • Buku ini mengajak pembaca untuk mengenal dan menghormati sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya Candi Prambanan yang merupakan salah satu situs bersejarah di Indonesia .

Kekurangan:

  • Buku ini memiliki alur cerita yang maju dan tidak ada variasi atau kejutan dalam plot.
  • Buku ini hanya mengisahkan satu versi dari legenda Roro Jonggrang, padahal ada beberapa versi lain yang berbeda.
  • Buku ini tidak memberikan informasi tambahan atau fakta sejarah tentang Candi Prambanan atau Kerajaan Prambanan dan Pengging.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *