Kasta di Bali, Gelar Nama Orang Pulau Dewata
Kasta di Bali bisa ditemukan dari nama, saya sendiri punya teman bernama I Gusti ...., kalian bisa tebak dia berasal dari kasta mana? tentu saja dia adalah orang bali dengan kasta ksatria. Nama lain seperti seperti Cokorda, Anak Agung, Ida Bagus, Dewa Gede, Ketut, Wayan, Kadek, Komang, dsb. Nah namanya sendiri di belakang gelar atau setelah sebutan "umum" tersebut.
Bali merupakan salah satu wilayah Indonesia yang masyarakatnya masih memegang teguh budaya serta kepercayaan secara turun temurun hingga saat ini. Termasuk ketika memberikan nama, dimana harus memenuhi aturan adat dan itulah menjadikan identitas terkuat masyarakat Bali.
Sebaiknya kamu mengenal dulu apasih perbedaan gelar dan nama kasta orang bali. Gelar yang disematkan masyarakat bali bukan sembarangan, gelar merupakan kehormatan & bukan hanya sebutan. Orang pulau dewata sepakat dengan nama "berkasta" dan sebutan orang biasa "tidak berkasta. Berikut adalah salah satu keragaman budaya bali yang hingga kini masih eksis sampai sekarang.
Urutan Kasta di Bali
Secara garis besar karena bali banyak penganut agama Hindu, sehingga masyarakat Bali mengenal sistem kasta. Sistem kasta berlangsung hingga kini, kasta menjadi warisan secara turun-temurun dari para leluhur masyarakat bali. Terdapat 4 urutan kasta yang ada dimiliki warga Bali, yaitu : Brahmana, Kesatria, Waisya dan Sudra.
Kasta Tertinggi di Bali
Mengacu pada catatan buku ke-10 Rig-Veda kasta tertinggi di Bali ialah Brahmana, disana tercantum : Golongan Brahmana keluar dari mulut Dewa Brahmana, golongan Ksatria dari tangannya, Waisya dari paha atau perutnya, Sudra keluar dari telapak kakinya.
Nama Orang Bali Kasta / Gelar Brahmana
Golongan brahmana sangat dihormati masyarakat karena mereka termasuk ahli agama dan ilmu pengetahuan. Brahmana sebagai memiliki tugas sebagai penasehat raja dan sekarang biasanya memimpin upacara keagamaan.
Nama seperti Ida Bagus (gelar laki-laki) dan Ida Ayu (gelar perempuan ) adalah sebutan bagi mereka dengan gelar untuk kasta brahmana. Masyarakan bali sendiri membagi dalam beberapa golongan seperti Bujangga, Kayusunia, Kemenuh, Keniten, Manuaba, Mas, Patapan dan Siwa. Ada juga keunikan lain seperti di wilayah Karangasem - Bali, dimana seseorang Brahmana turun kasta menjadi seorang Waisya atau Sudra maka namanya menjadi kombinasi Ida (Brahmana) Wayan (Waisya dan Sudra) Sumitra Wira.
Dua Gelar Brahmana
Selain "gelar umum" seorang brahmana yang terlihat dari nama awal, masyarakat bali memberikan gelar berdasarkan tugas atau fungsi brahmana itu sendiri, yaitu :
- Pandita, merupakan gelar bagi pemimpin agama yang diyakini sudah dwijati. Dwijati sendiri artinya sudah lahir kedua kali, tugasnya jelas untuk memimpin ritual keagamaan. Gelar pandita tentu tidak sembarangan, karena hanya bisa didapat ketika sang "brahmana" melakukan ritual upacara penyucian diri (Diksa) dan ditandai (tapak) oleh guru spiritual utama (nabe) yang punya gelar pedanda, bhujangga, rsi, bhagawan, mpu/dukuh.
- Pemangku, merupakan gelar pemimpin agama yang diyakini sudah ekajati. Ekajati sendiri artinya lahir sekali dari ibu kandung. Tugasnya untuk memimpin upacara keagamaan yang lebih kecil dari pandita. Biasanya melaksanakan tugas sehari-hari dalam pura. Sebutan lain Jero Mangku dan Jero Gede.
Nama Orang Bali Kasta / Gelar Kesatria
Gelar kedua yang dikenal masyarakat bali adalah Kesatria, orang dengan gelar ini punya tanggung jawab khusus dalam pemerintahan. Gelar "ningrat" punya tanggung jawab sebagai pembesar kerajaan. Awalan namanya Anak Agung (laki-laki) disingkat gung serta Anak Agung Ayu atau Anak Agung Istri (perempuan). Orang dengan sebutan ini artinya mereka memiliki gelar bangsawan bali.
Jika menelisik lebih dalam kasta kesatria ini masih dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
- Kesatria Dalem, merupakan keturunan dari Sri Kresna Kepakisan yang diberi mandat oleh Gajah Mada. Biasanya punya gelar sebutan "Dewa Agung".
- Kesatria Jawa, merupakan para ningrat yang berasal dari tanah Jawa (Majapahit). Kesatria Jawa dikenal masyarakat bali sebagai golongan "Arya" dan tugas utamanya mendampingi raja. Gelar kesatria mereka adalah Gusti, Ki Gusti, dan I Dewa.
Jadi dewa adalah gelar untuk kasta kesatria, selain gelar-gelar satria tersebut, ada juga gelar bangsawan : Dewa Agung (Klungkung), Anak Agung (Buleleng, Jembrana, Bangli, dan Gianyar), Anak Agung Agung Anglurah (Karangasem) dan Tjokorda/cokorda (Tabanan dan Badung). Gelar ini hadir saat belanda memberikan jabatan kebangsawanan. Penobatan raja saat itu hanya boleh bagi mereka yang berasal dari gelar Gusti dan Dewa.
Nama Orang Bali Kasta / Gelar Waiysa
Kasta waisya dengan gelar gusti bagus (laki-laki) & gusti ayu (perempuan) bisa dari mereka yang punya profesi sebagai pengusaha, prajurit atau kelompok pekerja.
Nama Orang Bali Kasta / Gelar Sudra
Jika ditilik dari nama memang berbeda, tapi sebutan ini bukan gelar melainkan penanda urutan kelahiran. Artinya nama Wayan atau Putu (anak pertama), Made atau Kadek (anak kedua), Nyoman atau Komang (anak ketiga) dan Ketut (anak keempat) adalah sebutan orang biasa dalam masyarakat bali.
Itulah nama orang bali berdasarkan kasta yang menjadi salah kekayaan yang dimiliki Indonesia.