upacara adat melasti

Upacara Adat Bali, Keragaman Budaya Unik Pulau Dewata

Ngomongin soal wisata tepi laut serta tempat hiburannya, Bali memanglah paling top. Selain keragaman budaya bali banyak sekali tempat yang dapat kalian jelajah di pulau ini. Mulai dari tempat wisata keluarga, beach club, bar, pub, sampai pantai-pantai mempesona yang buat liburan kalian terasa begitu mengasyikkan.

Bali memanglah diketahui selaku tempat wisata tepi laut serta pula hiburan malamnya. Tetapi, Bali pula diketahui selaku tempat yang mempunyai banyak sekali upacara adat yang sangat unik serta sayang buat dilewatkan. Jika kamu bermimpi melihat upacara adat bali artinya otak kamu memang sedang pengen liburan ke bali!

Kalian lagi ada di Bali? Ayo, luangkan waktu kalian buat menikmati keunikan upacara-upacara adat yang terdapat di Bali!

10 Upacara Adat di Bali dengan Keunikan Tradisinya

Bali mempunyai banyak spot wisata serta keragaman budaya. Tidak heran bila pulau yang dijuluki Pulau Dewata ini tidak pernah sepi pelancong. Kalian mau memandang sisi lain dari Bali? Miliki momen seru dengan melihat 10 upacara adat atau tradisi di Bali berikut ini.

Upacara Ngaben

upacara adat ngaben di bali

Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali yang dicoba buat menyempurnakan jenazah. Upacara adat ini dibagi jadi sebagian tipe, ialah Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, serta Swasta.

Tradisi Ngaben memanglah tidak selalu kalian jumpai di Bali, karena tradisi ini butuh beberapa aspek penunjang salah satunya adalah ekonomi. Mengingat banyaknya budget yang hendak dikeluarkan untuk menyelenggarakan upacara Ngaben, maka tidak seluruh lapisan masyarakat Bali (baca : kasta di bali) dapat melakukan upacara ini bagi keluarga yang meninggal.

Umumnya, Upacara Ngaben bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 3-7 hari. Apalagi, terdapat pula persiapannya yang berlangsung sampai sebulan lamanya, serta jenazah diawetkan sampai waktu pembakaran jenazah. Ngaben seperti ini diucap pula dengan Ngaben Sawa Wedana.

Ngaben tipe lain yang kerap dicoba di Bali merupakan Ngaben Asti Wedana, di mana jenazah sudah dikubur terlebih dulu sehingga nanti yang terbakar cumalah tulangnya saja. Penerapan ngaben ini dicoba menunggu waktu yang lumayan lama sebab keluarga bisa jadi terbentur permasalahan biaya ataupun ketentuan adat desa yang mengikat.

Sebaliknya Upacara Swasta diperuntukkan untuk mereka yang wafat di luar negara, tempat yang jauh, ataupun jasadnya yang tidak bisa ditemui. Upacara adat di Bali ini memanglah tidak dapat diprediksi. Kalian hendak merasa beruntung bila dapat melihat upacara adat di Bali yang satu ini dikala lagi melancong di Bali.

Upacara Melasti

upacara adat melasti

Melasti merupakan upacara besar berikutnya yang senantiasa teratur diselenggarakan tiap tahunnya. Umumnya, Tradisi Melasti ini diadakan 3 hari menjelang perayaan Nyepi. Terdapatnya Upacara Melasti ini dimaksudkan selaku penyucian diri untuk penduduk Hindu di Bali. Mereka hendak menghadiri sebagian sumber air sakral semacam danau, mata air, sampai laut yang dipercaya menaruh mata air keabadian ataupun Amerta.

Dalam kegiatan ini, Pemangku Hindu hendak memercikkan air suci ke kepala tiap orang yang tiba. Tujuan pemercikan ini merupakan buat meluruhkan seluruh kotoran serta perihal kurang baik di dalam badan supaya jiwa serta raga kembali suci.

Oh ya, jika kalian mau melihat upacara adat ini, datanglah 3 ataupun 4 hari saat sebelum perayaan Nyepi dilaksanakan di Pulau Bali ini. Kalian dapat memilah menginap di hotel-hotel yang bersebelahan dengan kuil Hindu yang lumayan besar misalnya Kuta ataupun Uluwatu.

Upacara Saraswati

upacara adat saraswati

Upacara berikutnya yang dapat kalian temui kala di Bali yaitu Upacara Saraswati. Berbeda dengan tradisi Ngaben yang ialah upacara buat kematian, Saraswati merupakan upacara buat memperingati ilmu pengetahuan. Upacara ini dicoba buat memuja ataupun mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya bawa ilmu pengetahuan di bumi sampai membuat seluruh orang di dunia jadi pintar serta terpelajar.

Pada upacara Saraswati, umumnya seluruh perihal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan semacam novel serta kitab hendak didoakan. Kegiatan ini pula berisi pentas seni tradisi semacam tarian, pembacaan cerita, sampai malam sastra sepanjang tadi malam suntuk. Upacara memperingati ilmu pengetahuan diadakan 210 hari sekali pada hari Sabtu Umanis Watugunung.

Upacara Omed-Omedan

upacara adat omed-omedan

Jika kalian mau melihat keragaman budaya bali inilah salah satu upacara yang betul-betul unik di Bali, datanglah sehabis Nyepi. Umumnya terdapat upacara Omed-Omedan yang berlangsung di kawasan Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali. Upacara ini diawali dengan melaksanakan persembahyangan massal di pura.

Berikutnya, 2 kelompok pemuda serta pemudi yang belum menikah dengan rentang umur 18-30 tahun hendak mulai berhadapan. Umumnya hendak terdapat satu pemuda serta pemudi yang maju kemudian disiram dengan air. Mereka hendak berupaya untuk bertarung serta kadangkala diakhiri dengan berciuman.

Tradisi Omed-Omedan konon telah terdapat semenjak puluhan tahun silam serta masih dipertahankan sampai saat ini oleh penduduk di Denpasar spesialnya. Nah, jika kalian mau melihat upacara yang unik ini, kalian dapat mencari penginapan di hotel-hotel dekat Denpasar.

Mekare-Kare

upacara adat mekare kare

Untuk penduduk laki-laki di kawasan Tenganan, Karangasem, Bali, upacara Mekare-Kare merupakan ajang buat menampilkan kehebatannya. Mereka hendak bertarung serta melaksanakan seluruh metode buat memenangkan perang yang senjatanya merupakan daun pandan yang mempunyai duri tajam. Partisipan dalam upacara ini hendak diberi satu helai daun pandan serta satu perisai selaku pelindungnya.

Mekare-Kare dicoba tiap tahunnya buat menghormati Indra yang ialah dewa perang dalam Hindu. Dengan melaksanakan upacara ini, seluruh laki-laki di desa hendak dikira kokoh serta sanggup melaksanakan perang. Upacara ini umumnya hendak diadakan pada dini Juni tiap tahunnya.

Upacara Mepandes

upacara adat potong gigi mepandes

Untuk umat Hindu di Bali, Upacara Mepandes ataupun upacara potong gigi ialah tradisi keagamaan yang harus dicoba bila seseorang anak telah menginjak dewasa. Upacara ini pula dapat dimaksud selaku wujud dari pembayaran hutang Orang Tua terhadap kanak-kanak mereka. Sebab dikira telah dapat melenyapkan 6 watak kurang baik yang terdapat di diri manusia.

Nah, dalam Upacara Mepandes ini, kanak-kanak yang beranjak berusia tersebut 6 buah gigi taring bagian atas mereka hendak dikikis. Dengan mengikir gigi taring sampai rata tersebut, hingga mereka yang beranjak berusia diharapkan hendak berbuat kebaikan senantiasa kapan juga.

Upacara Ngurek

upacara adat ngurek

Upacara yang satu ini terbilang lumayan ekstrim. Tradisi Ngurek hampir mirip dengan debus. Nantinya, seorang yang ikut serta dalam Upacara Ngurek ini hendak menusuk badan mereka memakai keris.

Tetapi, bukan hanya upacara biasa, tradisi Ngurek mempunyai nilai moral yang dalam. Selaku manusia, kita harus meyakini Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, kalian hendak diberikan anugerah serta pula pertolongan oleh Yang Maha Kuasa.

Upacara Tumpek Landep

upacara adat tumpek landep

Tumpek Landep ialah upacara yang dilakukan oleh warga Bali untuk menyucikan senjata serta perlengkapan yang dipunyai, dengan sesaji serta pula doa-doa. Tradisi ini nantinya hendak dipandu oleh pemuka adat, serta dicoba di Pura yang dikira sakral serta mempunyai posisi yang pas.

Segala senjata serta perlengkapan kepunyaan warga yang disucikan ini diharapkan bisa membagikan keberkahan untuk para owner senjata serta perlengkapan tersebut.

Upacara Otonan

Upacara adat Otonan

Bali memanglah mempunyai banyak tradisi upacara adat serta upacara keagamaan, semacam contoh yang lain merupakan Upacara Otonan. Upacara ini ialah tradisi yang diselenggarakan dalam rangka kelahiran. Umumnya, adat Otonan berlangsung ketika anak telah menggapai usia 6 bulan. Kemudian hendak diselenggarakan kembali tiap 6 bulan selanjutnya, dengan upacara yang lebih kecil.

Warga Bali meyakini, kalau dengan dikerjakannya Upacara Otonan, bisa memastikan sifat seorang. Apalagi, hendak diselenggarakan upacara lagi bila sifat dari seorang tersebut kurang baik, serta diharapkan bisa merubah sikap tersebut.

Upacara Ritual Sanghyang Jaran

Adalah Upacara adat bali untuk membuang Mala malapetaka atau tolak bala. Sanghyang jarn sendiri sebuah tarian yang sakral bagi masyarakat Hindu, ritual tersebut dilakukan dengan tarian yang berjalan diatas bara api dari batok kelapa.

Upacara Mesuryak

upacara adat mesuryak

Terakhir, terdapat Upacara Mesuryak yang berlangsung dengan begitu meriah serta penuh suka cita. Upacara ini umumnya hendak dilaksanakan tiap 6 bulan sekali, ataupun tepatnya pada Hari Raya Kuningan. Upacara Mesuryak ini cuma dapat kalian temui di Desa Bongan, Kabupaten Tabanan.

Tradisi yang diselenggarakan selaku penghormatan kepada para leluhur ini ini umumnya hendak diselenggarakan dengan sorak sorai serta dengan membagikan bekal berbentuk beras serta duit. Keunikan lain dari tradisi Mesuryak ini saat melontarkan duit yang nantinya hendak diperebutkan oleh masyarakat.

Dengan liburan ke Bali kamu bisa menelusuri bermacam keragaman budaya bali yang Unik, tentu tidak boleh kalian lewati jika lagi mampir ke Bali, ayo rencanakan liburan seru kalian di Pulau Dewata.

 

Similar Posts

One Comment

  1. Pingback: Kasta di Bali, Bukan Sekadar Gelar Nama Orang Pulau Dewata – senpoli.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *