ilustrasi candi prambanan

Resensi Buku Cerita Rakyat Roro Jonggrang, Kisah Cinta Tragis di Balik Megahnya Candi Prambanan Karya Tira Ikranegara

Siapa sih yang nggak kenal Candi Prambanan? Megah, indah, dan penuh misteri! Tapi, tahu nggak sih, di balik kemegahannya itu tersimpan kisah cinta yang tragis antara seorang pangeran sakti dan putri jelita? Nah, buku "Roro Jonggrang" karya Tira Ikranegara ini ajak kita menyelami kembali legenda legendaris asal mula candi yang ada di Jawa Tengah itu.

Buku ini cocok banget buat kamu, para remaja atau siapa pun yang suka cerita rakyat, karena ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Ditambah lagi, ilustrasinya juga menarik dan pas banget sama alur ceritanya. Dijamin nggak bakal bosan baca!


Ringkasan Cerita: Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan dan Syarat Mustahil Diberikan

Kisah ini berpusat pada Bandung Bondowoso, seorang pangeran dengan kekuatan gaib yang jatuh cinta setengah mati pada Roro Jonggrang, putri cantik jelita dari Kerajaan Prambanan. Tapi, sayangnya, cinta Bandung Bondowoso bertepuk sebelah tangan. Roro Jonggrang tidak sedikit pun menaruh hati padanya, karena Bandung Bondowoso adalah musuh yang telah membunuh ayahnya, Prabu Baka, dalam sebuah perang.

Untuk menolak lamaran Bandung Bondowoso secara halus tapi pasti, Roro Jonggrang memberikan syarat yang nyaris mustahil: Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam waktu semalam!

Dengan gigih dan bantuan para makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir saja menyelesaikan tantangan itu. Namun, di detik-detik terakhir, Roro Jonggrang punya ide licik. Ia membangunkan para petani dan menyuruh mereka menyalakan api dan menumbuk padi seolah fajar telah tiba. Ayam-ayam pun berkokok, membuat makhluk halus panik dan kabur, mengira pagi sudah datang.

Marah besar karena merasa dicurangi, Bandung Bondowoso pun mengutuk Roro Jonggrang. Sang putri cantik jelita itu berubah menjadi arca Durga, yang kini menjadi candi ke-seribu di antara ribuan candi yang sudah terbangun. Candi Prambanan pun menjadi saksi bisu kisah cinta tragis ini.


Mengupas Unsur Cerita: Pelajaran dari Pengkhianatan dan Takdir

Buku Tira Ikranegara ini berhasil menyajikan elemen cerita rakyat dengan baik:

  • Tema: Pengkhianatan menjadi benang merah utama. Bagaimana Roro Jonggrang mengkhianati usaha Bandung Bondowoso, yang berujung pada takdir pahit bagi dirinya.
  • Tokoh dan Perwatakan:
    • Roro Jonggrang: Digambarkan sebagai putri yang cerdik, berani, dan setia pada prinsipnya untuk tidak menikahi pembunuh ayahnya. Namun, kecerdikannya juga membawa pada konsekuensi yang tidak terduga.
    • Bandung Bondowoso: Pangeran yang gigih, percaya diri, dan punya bakat sihir luar biasa. Kekuatan dan cintanya yang besar sayangnya membutakan dia dari kejujuran.
  • Latar: Berada di dua kerajaan di Jawa Tengah, yaitu Prambanan dan Pengging. Latar waktu ceritanya tidak disebutkan pasti, tapi diperkirakan sekitar abad ke-9 Masehi, masa di mana Candi Prambanan memang dibangun. Ini memberi nuansa historis pada legenda.
  • Alur: Menggunakan alur maju yang mudah diikuti, dari perkenalan konflik (perang dan lamaran), komplikasi (syarat mustahil), klimaks (rencana Roro Jonggrang dan kutukan), hingga resolusi (Roro Jonggrang menjadi arca dan candi pun selesai).

Pesan Moral yang Relevan untuk Kita Sekarang

Lebih dari sekadar dongeng, buku ini punya beberapa pesan moral yang penting:

  1. Pentingnya Kejujuran, Kesetiaan, dan Tanggung Jawab:
    Kisah Roro Jonggrang mengingatkan kita bahwa tindakan yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab, meskipun dengan niat melindungi diri, bisa berujung pada konsekuensi yang tidak diinginkan. Menghormati perasaan orang lain dan bertindak dengan integritas itu sangat penting, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.

  2. Menghargai dan Melestarikan Warisan Budaya Bangsa:
    Secara tidak langsung, buku ini mengajak kita untuk mengenal dan menghormati sejarah serta kebudayaan Indonesia. Candi Prambanan, dengan segala kemegahan dan legendanya, adalah bukti kekayaan seni bangunan kuno bangsa kita yang harus terus dijaga dan dilestarikan.


Kelebihan dan Kekurangan Buku "Roro Jonggrang" karya Tira Ikranegara

Setiap karya punya plus minusnya. Ini ulasan singkatnya:

Kelebihan:

  • Bahasa yang sederhana dan mudah dicerna, cocok untuk remaja.
  • Ilustrasi yang menarik dan mendukung cerita.
  • Mengandung nilai-nilai moral yang kuat (kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab, keberanian, pelestarian budaya).
  • Mendorong pembaca untuk mengenal sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya Candi Prambanan.

Kekurangan:

  • Alur cerita cenderung linier dan mungkin kurang variasi kejutan.
  • Hanya menyajikan satu versi legenda, padahal ada beberapa versi lain yang beredar di masyarakat.
  • Tidak ada informasi tambahan atau fakta sejarah yang lebih mendalam tentang Candi Prambanan atau kerajaan terkait, yang bisa jadi nilai tambah besar bagi pembaca yang haus akan informasi.

Terlepas dari kekurangannya, buku cerita rakyat Roro Jonggrang karya Tira Ikranegara ini tetap menjadi pilihan yang baik untuk memperkenalkan salah satu legenda terbesar Indonesia kepada generasi muda. Ini adalah gerbang awal untuk mengenal dan mencintai kekayaan budaya kita sendiri.

Sudahkah kamu mengunjungi Candi Prambanan dan membayangkan kisah Roro Jonggrang di sana?

Similar Posts

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *